SELAMAT DATANG DI BLOG HESTI INDRAWATI

Sabtu, 03 September 2011

Mengapa Anda harus mematikan HP dalam pesawat terbang?


Dalam pesawat terbang tanda ini jauh lebih penting bagi kelangsungan hidup Anda daripada tanda dilarang merokok
Mengapa pembicaraan penting tak dilakukan sebelum masuk ke dalam pesawat terbang? Inilah sikap egois yang dapat membunuh orang lain dan dirinya.
Jika ada penumpang yang masih menggunakan HP waktu pesawat hendak tinggal landas, terbang, dan mendarat, langsung saja saya tegur dengan tegas. Sekali seorang pria mau ajak berkelahi setelah saya tegur tiga kali. Saya siap melayani dia demi keselamatan dirinya, saya, seluruh penumpang, dan awak pesawat. Ia baru mematikan HP setelah keluarganya berbicara dalam bahasa yang tak saya mengerti.

Tampang keren tak selalu menunjukkan tingkat pengetahuan dan daya nalar yang sepadan
Sekali seorang TKI yang masih berbicara waktu pesawat sudah standby melakukan running untuk take off. Ia kemudian mematikan sambil menunjukkan sikap tak bersahabat. Waktu pesawat mendekati ujung landasan untuk mendarat ia hidupkan HP dan berbicara dengan temannya yang menunggu di terminal. Saya kalah cepat menegurnya.
Kita semua menitipkan nyawa kita kepada pilot dan pesawat terbang. Menjaga keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Tidak ada pengecualian karena toleransi kepada pengecualian membawa risiko musibah dan kematian.
Sekali seorang bapak yang tampak seperti seorang terpandang yang duduk di sampingku menelepon dengan HP waktu pesawat sedang terbang. Langsung saya tegur dan ia tampak seolah-olah mematikan HP-nya, tapi saya curiga ia hanya berpura-pura. Tiba-tiba ada nada dering telepon. Langsung saya tegur dengan keras. Pak, mengapa bapak tetap ngotot? Jika pesawat ini jatuh bukan hanya saya yang mati tapi bapak juga akan mati. Akhirnya, ia matikan dan selama penerbangan wajahnya tampak kesal terhadapku. Umumnya penumpang lain hanya menoleh untuk melihat sang pelanggar tetapi diam saja. Selama ini saya hanya pernah menyaksikan seorang ibu yang berani menegur penumpang di depannya yang masih menggunakan HP waktu pesawat hendak lepas landas.
Mengapa obrolan tak dituntaskan waktu masih di darat? Orang ini tolol tak mengerti hukum fisika yang bekerja pada HP.
Banyak orang Indonesia bersikap dan bertindak masa bodo dan ternyata bodoh benaran. Apakah mereka sangka pengumuman pramugari berkali-kali itu hanya mainan? Pengumuman pramugari yang sudah rutin dan klasik itu sama saja dengan pengumuman pesawat-pesawat asing yang terbang ke luar negeri. Hanya terjemahan lurus dari bahasa Inggris Apakah maskapai penerbangan kita tidak bisa lebih arif untuk membuat pengumuman yang cocok dengan bahasa dan sikap ngotot dan ‘bodoh’ orang Indonesia? Apakah tak bisa pengumuman itu disesuaikan dengan daya tangkap banyak orang Indonesia yang kalah jauh dengan masyarakat negara maju? Masyarakat lebih mengenal istilah HP daripada ponsel atau telepon genggam. Kebanyakan penumpang Indonesia yang naik pesawat terbang tidak mengerti penjelasan bahwa penggunaan telepon genggam dan alat elektronik lain akan mengganggu sistem komunikasi dan navigasi pesawat. Apa maksudnya sistem komunikasi? Apa maksudnya navigasi? Mengapa tidak bilang lagi bahwa jika Anda ngotot menghidupkan pesawat, pesawat dapat jatuh atau meledak di udara atau meledak walaupun dalam posisi tak terbang.
Banyak peralatan bekerja dengan gelombang elektromagentik
Sejak Anda menginjakkan kaki ke dalam sampai melangkah ke luar dari pesawat udara, HP Anda harus dimatikan. Mengapa ? Jelaskan saja bahwa komputer dan banyak peralatan pesawat ini banyak sekali bergantung kepada gelombang radio atau gelombang elektromagnetik untuk menjalankan berbagai tugas atau fungsi, termasuk berkomunikasi dengan menara kontrol, navigasi atau penerbangan, dan pengaturan udara di dalam kabin. Jika HP Anda tetap hidup, walaupun Anda tidak menerima atau mengirim SMS atau bertelepon, signal elektromagnetik HP tetap dipancarkan. Tujuannya adalah memberitahu komputer di jaringan selular bahwa HP dalam keadaan aktif dan dapat dihubungi. Karena itu, sebaiknya waktu check in petugas harus menanyakan apakah ada HP dan alat elektronik yang berada dalam bagasi dan jika ada apakah sudah dimatikan. Mengapa hal ini penting? Karena jika HP dan alat elektronik itu masih hidup tetap saja gelombang elektromagentik dipancarkan. Bahayanya sama dengan jika alat-alat itu dibawa penumpang ke kabin.
Seandainya HP dimatikan pesawat tak bakal meledak. Dalam dunia penerbangan tak ada toleransi, satu inci sekali pun, kepada sikap ‘seandainya’
Sebelum pesawat bergerak ke landasan untuk take off dan waktu pesawat berjalan menuju apron setelah mendarat, pilot tetap berkomunikasi dengan menara kontrol. Alasan yang lain yang perlu dikemukakan adalah dalam kabin yang tertutup dengan padat dan simpang siurnya gelombang elektromagetik yang digunakan oleh komputer dan peralatan pesawat, sekian banyak HP penumpang yang dihidupkan dan dipakai untuk mengirim dan menerima SMS serta untuk bertelepon mengkibatkan semakin banyak gelombang elektromagnetik dapat terjebak dalam tubuh pesawat yang tertutup. Karena, gelombang elektromagnetik dapat terjebak dalam ruang tertutup yang penuh dengan logam, baik logam dalam pesawat dan logam yang ada dalam koper dan tas penumpang dan kargo. Gelombang yang terjebak ini mudah menyebabkan HP atau pesawat meledak. Karena itu, para peneliti gelombang HP melarang penggunaan HP karena dapat mengakibatkan HP atau pesawat meledak walaupun pesawat dalam posisi berhenti dan berjalan menuju ke landasarn pacu atau dari landasan ke apron.

Bayangkan apa jadinya jika komputer pesawat ‘hang’ seperti terjadi pada laptop Anda gara-gara ulah menumpang tak mematikan HP!
Kalau Anda ngotot memakai HP di mobil pribadi, bus, kereta api, atau di ruang pertemuan, risikonya amat kecil. Tapi, jika tetap ngotot memakai HP dalam pesawat terbang, Anda benar-benar makhluk yang tidak hanya bodoh tetapi juga biadab. Anda tak berbeda dengan seorang penjahat yang membuat orang lain terbunuh dan Anda sendiri bunuh diri karena kebodohan dan sikap keras kepala Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More