TEMPO Interaktif , Jakarta - Indonesia Bisnis di Penerbangan Dinilai Menjanjikan. International Air Transport Association (IATA) Memperkirakan, Selama Periode 2010-2,014 Laju Pertumbuhan Penerbangan Bisa Dalam Negeri Mencapai Persen ten per Tahun. Pada 2014, IATA Memprediksi Jumlah Penumpang Domestik Sebesar 38.9 Juta Orang. "Indonesia akan Menjadi Pasar Terbesar Kesembilan di dunia Untuk Perjalanan Domestik," kata IATA Chief Executive Officer, Tony Tyler, Dalam Konferensi Persnya Kemarin. Periode Dalam yang sama, Indonesia Menjadi pun Pertumbuhan Dengan Jumlah Pasar Internasional Tercepat Keenam Perjalanan di dunia. Tingkat pertumbuhan tahunan kisar 9,3 persen.
Jumlah Adapun Penumpang Untuk Rute Internasional Pada Sekitar 22.7 2 014 Juta Orang. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bhakti Memperkirakan, Pertumbuhan Penumpang Saban Tahun Sekitar Bahkan Lebih Tinggi fifteen Persen."Industri penerbangan sangat potensial," ujarnya.
Namun ini Perkembangan Semestinya Seimbang Dengan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Jumlah Maskapai. Selama Kuartal Pertama yang Lalu, Penerbangan Nasional Mencatat Rapor positif.PT Indonesia Air Asia menguasai pasar penerbangan internasional sebesar 43,55 persen dari total penumpang 1,87 juta orang.
PT Garuda Indonesia di Posisi Kedua Pasar Dengan Penguasaan 36.73 Persen. Kenaikan Jumlah Penumpang Tergambar Dari Pendapatan Maskapai. Sepanjang kuartal kedua tahun ini Garuda sudah meraup pendapatan Rp 6,02 triliun.
Pendapatan ini naik 40,5 persen dibanding pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Jumlah Itu Juga Bertambah sixteen Persen Dibanding Kuartal Pertama. Kontribusi Indonesia dan Negara di Asia Pasifik Mencapai thirty-Persen Bagi Lalu Lintas Penerbangan Pada dunia 2014.
Saat ini Asia-Pasifik dan Amerika Utara berkontribusi 26 persen bagi lalu lintas penerbangan dunia. Pada 2014, Amerika Utara Hanya Menyumbang 23 Persen. Sedangkan Keuntungan Penerbangan dunia Industri Hingga Juni Lalu Mencapai Us $ 6,9 Miliar, Naik Dari Prediksi IATA Sebesar Us $ 4 Miliar.Tapi keuntungan di Asia-Pasifik menurun dari US $ 2,5 miliar pada 2011 menjadi US $ 2,3 miliar pada 2012. "Ini Menjadi Komponen Besar Dalam Industri Keuntungan global," kata Tony.
Besarnya Potensi Industri Dalam Negeri Penerbangan Juga Disetujui Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association Tengku Burhanudin. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang Terus Membaik Ikut Mendukung Perkembangan Industri Penerbangan.Menurut Tengku, Kalangan Pemilik Maskapai Penerbangan di Tanah Air Telah Melakukan Sejumlah Antisipasi Menambah Terus Dengan Jumlah dan Pesawat Awak Pesawat.
Ia Menyatakan, Setidaknya Setiap Tahun Baru ada forty Pesawat Beroperasi yang di Indonesia. Industri Penerbangan, Tony kata, akan Memegang Peranan Penting di Indonesia. Hal ini mengingat Indonesia terdiri atas 18 ribu pulau yang tersebar, dengan panjang garis pantai lebih dari 5.000 kilometer. "Transportasi Udara Komponen Penting Untuk Menjadi Menghubungkan Hampir Juta Penduduk two hundred and forty.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar