This is default featured post 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
This is default featured post 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Kamis, 29 September 2011
Keterlambatan Garuda di Aceh Kerusakan Disebabkan oleh Sistem Hidrolik Pesawat
Rabu, 28 September 2011
KESEIMBANGAN HIDUP
Senin, 26 September 2011
CARA ALAM MENGHIBUR KITA
Minggu, 25 September 2011
Laboratorium Forensik Makassar Selidiki Kebakaran Bandara Wamena
Kamis, 22 September 2011
Indonesia di Urutan Keenam Pangsa Penerbangan Internasional
Kamis, 15 September 2011
PBB Nilai Reaktor Fukushima Tidak Aman
Rabu, 14 September 2011
Selasa, 13 September 2011
Al Quran Salah Cetak Menyebar di Arab Saudi
Senin, 12 September 2011
Mogok Pilot Tergantung Respons Manajemen Garuda
Asosiasi Pilot dan Sekarga tengah berkonsolidasi untuk menentukan tanggal pelaksanaan mogok. Kemarin Asosiasi Pilot sudah mengirim siaran pers sebagai tanggapan atas pernyataan yang dikeluarkan Garuda pada 6 September lalu, ihwal kebuntuan perundingan antara Asosiasi Pilot dan manajemen Garuda.
Asosiasi Pilot sempat melakukan mogok massal pada 28 Juli lalu. Aksi mogok berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 13.00 WIB. Akibat mogok ini, sekurangnya 14 dari 66 penerbangan domestik di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tertunda hingga 60 menit.
Mogok terbang berakhir sekitar pukul 12.58 WIB setelah tercapai kesepakatan antara manajemen Garuda dan Asosiasi Pilot, yang ditengahi Menteri Mustafa. Namun sejumlah perundingan, yang rencananya menjadi jalan keluar perselisihan, tak menghasilkan kesepakatan.
Dalam pernyataannya, Garuda menyebut perundingan pada 6 September berakhir buntu setelah Stephanus secara sepihak meninggalkan lokasi sebelum perundingan selesai. Tapi Stephanus mengaku meninggalkan perundingan karena tenggat waktu negosiasi telah lewat dan tak perlu dilanjutkan.
Lagi pula usulan Asosiasi mendapat tanggapan negatif PT Garuda yang diwakili Direktur Keuangan Elisa Lumbantoruan. Sehingga Stephanus merasa perundingan tersebut tidak membuahkan kesepakatan apa pun. "Kita lihat apa mereka mau membuat kebohongan publik lagi," katanya.
Garuda menolak sejumlah usulan, antara lain sistem remunerasi dan pemangkasan sistem penggajian dari 17 menjadi 10 tingkat. Alasannya, manajemen tidak memiliki dana cukup. Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar sebagai mediator sedang sakit, sehingga penyelesaian perundingan tak berbatas waktu.
Juru bicara Garuda, Pujobroto, sangat kaget mendengar Asosiasi Pilot mengeluarkan keterangan persnya kemarin. Selama ini ia mengaku kedua pihak sering bertemu dan situasinya kondusif. Usai Lebaran, Garuda dan Asosiasi Pilot sudah bertemu tiga kali, salah satunya Jumat pekan lalu.
Menurut Pujobroto, Garuda memang berencana membangun sistem penggajian secara sistematis. Namun sistem itu tidak bisa diberlakukan dalam waktu dekat karena harus menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Saat ini Garuda dalam proses mencari formulasi. “Kami terbuka untuk diskusi, tapi tidak bisa memaksakan," ujarnya.
Sebetulnya, dalam pertemuan Jumat itu, manajemen Garuda dan Asosiasi Pilot sepakat mengakhiri pertikaian dengan membentuk tim review bersama. Pertemuan kedua pihak membahas sistem dan model remunerasi. "Tim tersebut akan bekerja hingga akhir Oktober," kata Pujobroto.
PILOT VS GARUDA MASIH "DEADLOCK"
Jumat, 09 September 2011
RI TAK BERGIGI MENGHADAPI BLACKBERRY
Di sisi lain, penjualan BlackBerry Black Market (BM)yang hanya merugikan distributor dan pemerintah Indonesia ini secara bisnis justru meningkatkan pangsa pasar BB dan otomatis membuat port folio RIM meningkat. BB BM sendiri tetap merupakan BB asli yang penjualan awal dari RIM ke wholesaler manapun telah menguntungkan produsennya secara finansial.
Pada bisnis ICT, RIM sangat diuntungkan oleh pasar RI karena penjualan BB disini mengalahkan iPhone Apple. Di sisi lain, kontribusi RIM bagi masyarakat Indonesia kurang berarti. “Pembuatan pabrik BB di Malaysia akan menguntungkan ekonomi Malaysia di semua ekonomi sektor riil sekitar pabrik hingga penyerapan tenaga kerja dan ahli,” ujarnya pada INILAH.COM.
Sedangkan bagi Indonesia, adakah keuntungan finansial untuk pemerintah? Jawabnya, nihil. Pada pengembangan platform, RIM malah diuntungkan karena turut memiliki hasil riset dan aplikasi yang dihasilkan pengembang RI juga menguntungkan pembuat BB itu di pasar karena akan menambah jajaran aplikasi yang bisa digunakan pengguna BB dunia.
Haruskah universitas di Indonesia mengembangkan BB? Menurut pria yang akrab disapa Abah, hal tersebut tidak diperlukan karena semuanya hanya terletak pada level aplikasi dan sedikit masuk pada sistem operasi. Artinya, pengembangan tidak perlu piranti khusus, cukup SDK (Software Development Kit) atau manual dan referensi yang banyak tersedia di internet. Atau cukup mengunduh kemudian bereksperimen dan mulai membuat aplikasi.
Hal ini umum dilakukan para pengembang pihak ketiga. Akankah universitas di RI diberikan semua kunci atau rahasia khusus mengembangkan platform BB? “Tidak, karena selayaknya mengamankan suatu bisnis ICT, semua kunci utama ada di principal atau RIM,” ujarnya. Lalu dimana letak perlakukan khusus bagi Indonesia?
Berdasar pemberitaan, tampak langkah Kemenkominfo yang meminta RIM membangun data center di Indonesia baru sebatas ‘menanyakan’ perkembangan. “Tak aneh sejauh ini Kemkominfo tampak lemah dalam menghadapi perusahaan maupun negara asing,” katanya.
Mengingat komitmen RIM membangun data center di akhir 2011 atau awal 2012, “Harusnya persiapan mulai dari infrastruktur, bangunan, aplikasi, tenaga kerja sudah dilakukan minimal 6-9 bulan sebelumnya dan sampai saat ini hal itu tak terdengar,” paparnya.
Jika RIM baru mulai membangun data center di 2012, efektifitas relokasi data center RIM untuk pasar RI baru bisa terjadi pada pertengahan 2012 atau akhir 2012, bahkan awal 2013. Di saat itu, pasar BB mungkin sudah tak sebaik saat ini dan sudah diganti piranti lain.
“Jadi, relokasi data center sudah tak begitu efektif bahkan akan merugikan RIM”. Mengapa Kemenkominfo terkesan takut RIM? “Anggap Kemenkominfo tak takut, kemungkinan besar ‘galaunya’ Kemenkominfo karena ada unsur politik yang secara halus akan menghalangi kiprah Kemenkominfo,” ungkapnya. Jika menghadapi perusahaan asing saja Kemenkominfo kurang ‘bergigi,’ apalagi menghadapi ganjalan politisi dalam negeri, lanjutnya.
Lalu mengapa pemerintah masih terkesan panik dan maju mundur menindak? “Jawabnya mudah, semua aturan harus diterapkan sama rata, jika pemerintah membuat aturan bagi RIM, maka aturan sama kelak perlu dibebankan kepada produk lainnya”.
Di Indonesia, sudah banyak yang tahu tiap produk atau barang kelas prima yang masuk masing-masing memiliki ‘penjaga’ agar produknya bisa mulus masuk dan terjaga pendistribusiannya.
“Mungkin saja pasokan RIM dijaga ‘orang kuat’ atau penerapan pada RIM akan berimbas pada produk lain sehingga menjadi bumerang bagi pejabat terkait,” ujarnya. Disisi lain, dengan tidak melakukan tindakan, rapor pemerintah akan makin merah dan membuktikan pemerintah tak bisa membuat solusi tepat atas masalah ini.
Apa langkah yang perlu dilakukan pemerintah terkait keputusan RIM tidak membuat pabrik di Indonesia? “Cara termudah, kementrian terkait tak berjalan sendiri-sendiri dan peran Menko Ekonomi menjadi kunci utama. Namun, apapun keputusannya, sebaiknya tak hanya menunjukan ketidaksukaan atau rasa berang di kertas melainkan jelas menunjukan bahwa masyarakat RI merupakan pengguna BB terbesar. Jadi konsep pelanggan adalah raja tetap berlaku, Indonesia raja dan RIM pelayan,” tutupnya. [mdr]
Kamis, 08 September 2011
TIPS HINDARI VIRUS DAN KUMAN DI KABIN PESAWAT
Namun, ketika Anda berbagi udara di ruang tertutup dan kamar mandi dengan banyak orang, maka penyebaran kuman dan virus akan semakin cepat.
Misalnya saja, jika di samping Anda, duduk seorang yang sedang mengalami flu, ditambah lagi bila waktu penerbangan juga cukup lama .
Untuk menanggapi hal tersebut, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindari terjangkitnya nya penyakit selama di pesawat. Berikut ini tipsnya:
Ketika sistem imun Anda berada pada kondisi yang terbaik, maka kemungkinan terkena penyakit akan kecil. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga sistem imun Anda.
Jadikan sabun dan air sahabat terbaik Anda selama perjalanan. Ada beberapa tempat yang kondusif untuk kuman berkembang, salah satunya toilet. Oleh karena itu cucilah tangan Anda dengan sabun dan air setiap selesai buang air dan sebelum makan.
Meskipun Anda tidak bisa mengontrol udara di dalam kabin, namun Anda bisa mengurangi risiko terjangkit virus atau kuman. Pilihlah kursi yang tidak dekat dengan kamar mandi. Jika penumpang disebelah Anda sedang sakit, mintalah pada pramugari bila memungkinkan, atau pesawat tidak full book untuk pindah tempat duduk.
Kadang, usaha yang dilakukan tidak berhasil. Oleh karena itu, tetaplah Anda membawa obat-obatan untuk berjaga-jaga.
Rabu, 07 September 2011
Gerstmann sindrom
Gerstmann sindrom ditandai oleh empat gejala utama:
- Dysgraphia / agraphia: kekurangan kemampuan untuk menulis
- Dyscalculia / acalculia: kesulitan dalam belajar atau memahami matematika
- Jari agnosia : ketidakmampuan untuk membedakan jari-jari di tangan
- Kiri-kanan disorientasi
Penyebab
Gangguan ini sering dikaitkan dengan otak lesi di belahan (biasanya kiri) yang dominan termasuk sudut dan gyri supramarginal dekat duniawi dan lobus parietalis persimpangan. Ada perdebatan yang signifikan dalam literatur ilmiah, apakah benar-benar mewakili Gerstmann Sindrom sindrom, bersatu secara teoritis termotivasi. Jadi utilitas diagnostik telah dipertanyakan oleh ahli saraf dan neuropsychologists sama. Gyrus sudut umumnya terlibat dalam menerjemahkan pola-pola visual dari huruf dan kata-kata menjadi informasi yang bermakna, seperti yang dilakukan saat membaca.Pada orang dewasa
Pada orang dewasa, sindrom mungkin terjadi setelah suatu stroke yang atau dalam hubungannya dengan kerusakan pada lobus parietalis .Selain menunjukkan gejala di atas, banyak orang dewasa juga mengalami afasia , yang merupakan kesulitan dalam mengekspresikan diri saat berbicara, dalam memahami pembicaraan , atau membaca dan menulis .
Pada anak-anak
Ada beberapa laporan dari sindrom, kadang-kadang disebut sindrom perkembangan Gerstmann, pada anak-anak. Penyebabnya tidak diketahui. Kebanyakan kasus diidentifikasi ketika anak-anak mencapai usia sekolah, saat mereka ditantang dengan menulis dan latihan matematika. Umumnya, anak-anak dengan tulisan tangan menunjukkan gangguan miskin dan keterampilan mengeja, dan kesulitan dengan fungsi matematika, termasuk menambahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi. Ketidakmampuan untuk membedakan kanan dari kiri dan untuk membedakan antara jari-jari individu juga mungkin terlihat. Selain empat gejala utama, banyak anak-anak juga menderita apraxia konstruksi, ketidakmampuan untuk menyalin gambar sederhana. Sering, ada juga gangguan dalam membaca. Anak-anak dengan tingkat tinggi fungsi intelektual serta orang-orang dengan kerusakan otak mungkin akan terpengaruh dengan gangguan tersebut.
Pengobatan
Tidak ada obat untuk sindrom Gerstmann. Pengobatan simtomatik dan suportif. Terapi okupasi dan bicara dapat membantu mengurangi dysgraphia dan apraksia . Selain itu, kalkulator dan pengolah kata dapat membantu mengatasi anak-anak sekolah dengan gejala gangguan tersebut.Prognosis
Pada orang dewasa, banyak gejala berkurang seiring waktu. Meskipun telah menyarankan bahwa gejala pada anak-anak dapat berkurang seiring waktu, tampaknya mungkin bahwa kebanyakan anak mungkin tidak mengatasi defisit mereka, tetapi belajar untuk menyesuaikan diri dengan mereka.DANAU GALILEA DAN LAUT MATI
Garuda Siap Tindak Tegas Karyawan Berperilaku Kontraproduktif
Menurut dia, upaya yang dilakukan tersebut sejalan dengan langkah perbaikan dan pengembangan oleh manajemen dan seluruh karyawan Garuda pada saat ini. Sementara itu, pihaknya juga tetap terbuka untuk melanjutkan pembahasan dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG). "Semisal menyangkut pengembangan sistem kompensasi dan remunerasi penerbangan dengan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif," ujarnya.
Di sisi lain, ia mengaku, tidak benar pembahasan antara manajemen Garuda dan APG mengalami deadlock. Kejadian saat itu justru Presiden APG, Capt. Stephanus meninggalkan pertemuan antara manajemen dan pengurus APG yang dilaksanakan di Garuda Operation Center (GOC) Cengkareng (26/8). "Padahal, pertemuan tersebut sebagai kelanjutan pembahasan dengan Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, pada tanggal 13 Agustus 2011," katanya.
Pada waktu itu (13/8), tambah dia, telah dilaksanakan pertemuan intensif antara manajemen Garuda dan pengurus APG. Bahkan, disepakati melakukan pertemuan antara pengurus APG dan manajemen. Salah satunya, memenuhi permintaan pengurus APG agar yang mogok pada 28 Juli 2011 tidak dikenakan sanksi.
"Namun demikian, pada pertemuan lanjutan 26 Agustus, Presiden APG, Capt Stephanus menyampaikan jika pembangunan sistem kompensasi dan remunerasi akan memerlukan waktu yang panjang," katanya.
Selain itu, ungkap dia, Stephanus memaksakan diberlakukannya sistem penggajian penerbang dari 17 tingkatan (yang berlaku saat ini) menjadi 10 tingkatan. Di sisi lain, pada 2008 Garuda telah menaikkan penghasilan penerbang "close to market" (mendekati harga pasar).
"Lalu, pada bulan Juni 2011 kami menaikkan penghasilan pilot sehingga perusahaan menambah anggaran sebesar Rp112 miliar per tahun," katanya.
Jika sistem dari 17 menjadi 10 tingkatan tersebut diterapkan, ia memprediksi, tidak memberikan perbaikan sistem pengembangan profesi dan kompensasi secara sistematik. Bahkan, perusahaan harus mengeluarkan tambahan biaya Rp68,9 miliar per tahun. "Kemudian, total tambahan pengeluaran perusahaan untuk kenaikan penghasilan penerbang secara keseluruhan menjadi Rp180,9 miliar per tahun," katanya.(Ant/BEY)