Sebelum berbicara jauh,
marilah kita kenali dulu apa itu bahagia. Di lihat dari kamus pintar, definisi
dari bahagia adalah keadaan atau perasaan senang, tentram dan bebas dari segala
yang menyusahkan.
Menurut agama islam,
bahagia mengarah kepada unsur keyakinan
diri dalam menanamkan amalan yang di kerjakan oleh diri yang berdasarkan
keinginan atas suruhan batinnya.
Maksudnya disini adalah
semua pekerjaan apapun yang dilakukan oleh diri dengan hati yang iklas maka
aura kebahagianlah yang muncul.
Seperti yang telah kita
ketahui bahwa kebahagian itu bersifat kondisional ( tergantung kondisi) atau
temporal ( bersifat sesaat )
Contohnya : bila kita
mendapat undian door prize berupa sebuah mobil Ferrari berwarna merah maka di
situ ada kebahagian.
Jika schedule terbang kita
hanya berisi nyerep, standby, 4 kali landing, ditambah minus cabin atau minus
PU, maka hilanglah rasa bahagia itu.
Adakah kebahagian yang
abadi dalam diri manusia?
Sudah pasti jawabnya tidak
ada.
Sebahagian manusia ada
yang mengejar kebahagian itu dengan cara bekerja keras, dengan cara yaitu
dengan menimbun harta, kekuasaan, dan tahta.
Menurutnya dengan menimbun
harta yang berlimpah ruah, kekuasaan tak terbatas, dan tahta, maka bahagialah
dia.
Sebenarnya bahagia itu
sederhana. Kita mau nyanyi-nyanyi kencang dikamar mandi, menari-nari atau
lompat-lompat di atas tempat tidur sendiri, tertawa terbahak-bahak, bersendawa
keras sehabis makan dengan perasaan bebas.......itu namanya BAHAGIA.
Bahagia itu tidak harus
kaya, tidak harus mempunyai kekuasaan dan tidak harus bertahta. Orang biasapun
yang hidupnya nelongso bisa mengantongi kebahagian.
Sebenarnya rasa bahagia
itu ada di dalam diri kita sendiri. Semua hanya tinggal di setting di otak
kita. Tidak perlu di dorong lewat hal-hal di luar anda.
Caranya: Bersyukurlah tiap
“nikmat” yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Berupa nikmat makan,
nikmat minum, nikmat sehat, nikmat pakaian yang layak, dan berjumpa dengan
teman-teman sekerja serta orang-orang yang kita cintai adalah suatu kebahagian
yang luar biasa.
Bagaimana mengimplementasikan unsur bahagia di dalam
ruang lingkup pekejaan?
Terkadang tanpa kita
sadari, sebelum bekerja kita sudah berpikir cemas.
Besok terbang dengan
siapa?
Baikkah teman sekerja
kita? Atau malah sebaliknya.
Nah....untuk hal-hal yang
demikian, sebaiknya jangan terlalu risau dengan masalah-masalah yang
membelenggu.
Jangan terlalu khawatir
dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Semua ketakutan-ketakutan
itu, andalah yang menciptakan sendiri, sehingga timbullah rasa tidak bahagia.
Sekarang pikirkan dan
rasakan bila kita terbang seharian, dari pagi hingga petang, dilakukan dengan
hati iklas, tidak ada keluh kesal, bekerja sesuai SOP, respect terhadap senior,
baik terhadap junior, ramah dan selalu senyum kepada sesama, tidak ada yang
jutek dan sok senior, apa yang terjadi saat ini, nikmatilah, maka anda akan BAHAGIA.
Di dalam ruang lingkup
kerja kita, ciptakanlah atmosphere yang positive. Sesuatu yang positive akan
mengangkat orang-orang lain disekitarnya menjadi positive. Dengan demikian maka
kita dalam bekerja akan merasa tenang, nyaman, dan bahagia. Tidak ada wajah
cemberut atau wajah emosi. Tidak ada wajah jutek ataupun super galak.
Bila secara kebetulan anda
berada di antara manusia-manusia yang negative, cepatlah keluar dari atmosphere tersebut, sebelum nantinya anda tertular, sehingga menjadi karakter anda secara
permanen, dan sulit untuk di rubah kembali.
Berperilaku yang baik, bersikap ramah, sabar dan tebarkan senyum tulus iklas
kepada siapa saja, maka anda akan merasa lebih rilex, energy positive akan
muncul dan rasa bahagia akan terpancar di wajah, Sehingga Dalam mengerjakan
pekerjaan apapun akan lebih mudah.
Fokuskan kepada diri anda
ke hal-hal yang membuat diri anda bahagia.
Jangan berfikiran kepada
hal-hal yang membuat jiwa anda bersedih hati, seperti misalnya: Do minus
uangnya belum dibayarkan, cabin minus, PU minus, dan lain-lain.
Waahh itu bisa membuat bad
mood selama bekerja. Bisa-bisa tiap bertemu dengan penumpang, bukan senyuman yg
diberikan, malah gigi taring yang di perlihatkan.
Yang seperti itu tidak
dibenarkan. Lebih baik, bila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati dapat di
laporkan secara tertulis kepada atasan anda atau kepada serikat pekerja anda.
Satu hal lagi temans,
niatkan kepada diri anda setiap hari sebelum berangkat bekerja kepada hal-hal
yang baik. Niscahya anda akan melangkah lebih ringan, tidak ada beban kerja,
lingkungan kerja menjadi nyaman dan anda selalu bahagia.